Platform X, Perusahaan Media Sosial Milik Elon Musk Berpotensi Kehilangan Pendapatan Iklan Rp 1,16 Triliun
Perusahaan fasilitas sosial milik platform X mampu kehilangan pendapatan iklan USD 75 juta atau sekitar Rp 1,16 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat pada rupiah di kisaran 15.578) pada akhir 2023 karena banyak brand besar yang hentikan kampanye pemasarannya.
Hal itu berdasarkan laporan www.magoosgrill.com New York Times, dikutip dari Channel News Asia, Minggu (26/11/2023). Elon Musk membantu unggahan antisemite di platform X pekan lalu udah membawa dampak lebih dari satu perusahaan terhitung Walt Diseny dan Warner Bros Discovery menghentikan selagi iklan di website yang di awalnya bernama Twitter.
Platform X pun membalas dan menggugat grup pengawas Media Matters. Perseroan menuduh organisasi berikut mencemarkan nama baik platform itu bersama laporan yang menyebutkan iklan server slot thailand untuk brand besar terhitung Apple dan Oracle nampak di sebelah unggahan yang menggembar-gemborkan Nazi.
Platform X pada Jumat, 24 November 2023 mengatakan, pendapatan sebesar USD 11 juta atau sekitar Rp 171,39 miliar berada didalam risiko dan angka tentu saja berfluktuasi karena lebih dari satu pengiklan kembali ke platform dan yang lainnya tingkatkan pengeluaran, menurut laporan itu. Perseroan belum menanggapi keinginan komentar dari Reuters.
Pengiklan udah tinggalkan platform X sejak Elon Musk membelinya pada Oktober 2022 dan kurangi moderasi konten yang akibatkan peningkatan tajam ujaran kebencian di website itu, menurut grup hak sipil.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah brand terkemuka hentikan iklannya di platform X dahulu bernama Twitter pada Jumat, 17 November 2023. Hal itu memberi tambahan pukulan reputasi pada pada platform X milik Elon Musk sesudah terima teori konspirasi antisemite yang didukung supremasi kulit putih.
Dikutip dari CNN, ditulis Minggu (19/11/2023), tak hanya Disney, sejumlah pengiklan besar antara lain Paramount, NBCUniversal, Comcast, Lionsgate dan Warner Bros Discovery terhitung hentikan iklan.
Platform X terhitung dilaporkan kehilangan Apple. Namun, Apple tidak menanggapi lebih dari satu keinginan komentar. Kecepatan dan cakupan penarikan dari X, platform yang di awalnya dikenal sebagai Twitter berjalan di tengah meningkatnya reaksi keras pada Elon Musk karena makin lama vokal membantu keyakinan ekstremis.
Hal ini mengundang kecurigaan baru pada era depan usaha yang udah dijanjikan oleh Elon Musk dan CEO platform X Linda Yaccarino yang bakal kembali hasilkan keuntungan pada awal 2024.