Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Harvard University memberikan pelatihan teknologi digital di bidang pengajaran via Program Microcredential CS50x, yang digelar pada Kamis 7 Maret 2024.

Program ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kemendikbudristek RI bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan menggandeng 272 guru dari semua Indonesia.

Dalam pemaparannya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa program CS50x Indonesia–Harvard University yaitu langkah riil untuk meningkatkan kompetensi guru-guru di Indonesia.

CS50x Indonesia – Harvard University yaitu langkah riil, sebagai komitmen gerakan Merdeka Belajar, untuk slot 777 login terus meningkatkan kompetensi guru-guru di Indonesia. Dengan mencontoh program ini, saya mau para guru akan menerima ilmu yang relevan dengan perkembangan zaman sebagai bekal untuk meningkatkan kwalitas pembelajaran,” kata Nadiem dalam Seminar Digital Skill bagi Guru di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

Adapun dalam program ini, Nadiem menyebut, para guru dibekali oleh para pendidik dari Harvard University, salah satunya yaitu Prof. David J. Malan yang yaitu Practice of Computer Science Harvard University. Materi yang dikasih yaitu perihal pembelajaran berbasis projek, terpenting pada bidang Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Menurut Nadiem, salah satu prinsip dasar yang akan diperoleh para guru dalam program ini yaitu, Computational Thinking sebagai landasan berfikir dalam bidang informatika, terpenting pada era kecerdasan buatan seperti kini ini.

Selanjutnya, ditanamkan prinsip bahwa kecerdasan buatan bukan sekedar soal pengaplikasian teknologi informasi sebagai alat, tapi sebagai sarana menjadikan peserta didik sebagai digital citizen.

“Pemakaian AI (Artificial Intelligence) akan bagus untuk para siswa,” jelas Nadiem.

Searah dengan Semangat Merdeka Belajar

Lebih lanjut, Nadiem menyuarakan, program CS50x Indonesia–Harvard University paralel dengan motivasi Merdeka Belajar yang mengedepankan peningkatan kompetensi guru.

Program ini dievaluasinya akan berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman para pendidik untuk mengaplikasikan prinsip komputer sains dalam pengerjaan pembelajaran.

Nadiem mau, setelah guru kembali mengajar di sekolah masing-masing, peserta didik diinginkan bisa berpikir secara algoritmik dan menuntaskan keadaan sulit secara efisien dengan memanfaatkan kecerdasan buatan.

“Ke depannya, semoga CS50x Indonesia–Harvard University konsisten berlanjut dan banyak program-program serupa yang lahir dengan motivasi Merdeka Belajar,” tukas Nadiem.

By admin4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *