Pemerintah terus beruapaya menekan jumlah jemaah haji yang meninggal di Tanah Suci pada saat melaksanakan rangkaian ibadah haji. Pemerintah bahkan mewajibkan para calon haji ini melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan tarif haji dikerjakan.
Karena, berdasarkan evaluasi tahun lalu, di mana slot77
jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia sebanyak 772 orang jamaah. Jumlah hal yang demikian menjadi paling tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.
Unsur utama yakni, presentase eamaah haji asal Indonesia yang yakni lanjut usia (Lansia), ditambah cuaca Tanah Suci yang juga terik.
“Tahun ini kita evaluasi dengan DPR RI, kemudian pemerintah melaksanakan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya dengan mensyaratkan istitoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan,”ungkap Yaqut, Minggu (12/5/2024).
Dengan langkah ini dan juga usaha para pendamping jamaah haji di Mekah maupun Madinah, untuk mengupayakan kenyamanan dan keamanan para jamaah, terus dikerjakan selama ibadah haji berlangsung.
“Kita sudah imbau semua ya, untuk membawa perlengkapan kesehatan yang patut dibawa dan lainnya,”kata Menag Yaqut.
Karena pada tahun ini, masih sama seperti penyelenggaraan haji tahun lalu. Dimana jumlah jamaah calon haji yang berusia lanjut masih mendominasi tiap-tiap kloternya.
“Dominasi lansia masih sama seperti tahun lalu, jumlahnya 41 ribu,”katanya.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya melepas 388 jamaah calon haji kloter pertama Indonesia yang diberangkatkan ke Tanah Suci. Menag bahkan mengecek layanan fast track keimigrasian Arab Saudi, untuk mempermudah perjalanan para jamaah, Minggu (12/6/2024) dini hari.
388 Jemaah Haji Kloter Pertama Diterbangkan ke Saudi
Sebanyak 388 jamaah calon haji berasal dari embarkasi Jakarta yang sekaligus menjadi penerbangan haji perdana di tahun 2024.
Menteri Agama Yaqut Chalil Qoumas juga menyatakan, untuk tahun ini jamaah calon haji yang terbang melewati Bandara Soekarno Hatta akan melewati Makkah Route.
Dimana, pada pengerjaan pemeriksaan keimigrasian oleh pemerintah Arab Saudi dikerjakan sebelum jamaah masuk ke pesawat. Pelaksanaan ini yakni salah satu upaya untuk mempermudah jamaah calon haji yang masih didominasi oleh lansia.
“Tadi kita sudah lihat sendiri di Bandara Soetta sudah ada layanan fast track yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi. Tadi saya lihat pemeriksaannya tak lebih dari dua menit, jadi amat menolong pengerjaan keimigrasian,” ujarnya.
Tidak cuma ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta, layanan fast track Mekkah Route ini juga sudah ada di Solo dan Surabaya. Layanan fast track ini memungkinkan jamaah calon haji bisa segera menuju penginapan tanpa melewati pemeriksaan keimigrasian demikian itu tiba di Makkah.
“Tahun lalu baru ada satu di Jakarta, tetapi hari ini kita diberikan keleluasaan oleh pemerintah Arab Saudi dengan menambah fast track lagi di embarkasi Solo dan di embarkasi Surabaya,” katan