Badan anti-pencucian uang Kanada pada Kamis, 9 Mei 2024 mengatakan, pihaknya sudah mengenakan denda hampir 6 juta dolar Kanada atau sepadan Rp 70,3 miliar, pada pertukaran mata uang kripto Binance.
Denda tersebut terkait kasus pelanggaran undang-undang pencucian uang dan pendanaan teroris. Mengutip Channel News Asia, ditulis Senin (13/5/2024) Sentra Analisis Transaksi dan Laporan Keuangan Kanada (FINTRAC) mengatakan Binance sudah gagal mendaftar sebagai bisnis layanan uang asing ke badan intelijen walaupun ada beberapa tenggat waktu.
Badan tersebut menambahkan Binance, yang menghentikan operasinya di Kanada tahun lalu, belum melaporkan spaceman slot menerima mata uang virtual senilai 10.000 dolar Kanada (Rp. 117, 1 juta) atau lebih pada 5,902 peluang terpisah antara 1 Juni 2021 dan 19 Juli 2023.
Sementara itu, pihak Binance belum merespons permintaan komentar terkait pengenaan denda dari otoritas Kanada.
Pengenaan denda baru di Kanada terjadi beberapa minggu sesudah eks CEO Binance Changpeng Zhao dijatuhi hukuman empat bulan penjara sesudah mengaku bersalah melanggar undang-undang AS yang melarang pencucian uang.
Binance menyetujui denda senilai USD 4,32 miliar (Rp. 69,2 triliun), dan Zhao membayar denda pidana sebesar USD 50 juta (Rp 802 miliar) ditambah USD 50 juta lainnya, terhadap Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS.
Diwartakan sebelumnya, seorang juru bicara Binance mengatakan dalam sebuah pernyataan terhadap CNBC bahwa perusahaan pertukaran crypto tersebut sudah meningkatkan kepatuhan yang cukup besar termasuk yang terkait dengan deteksi anti pencucian uang dan mempekerjakan personel kepatuhan utama.
Disclaimer: Tiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analitik sebelum membeli dan menjual Kripto. tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Eks CEO Binance Changpeng Zhao Dihukum 4 Bulan Penjara karena Terlibat Pencucian Uang
Seorang hakim federal sudah menghukum eks CEO Binance, Changpeng “CZ” Zhao empat bulan penjara karena melanggar undang-undang pencucian uang AS. Dalam sidang tanggal 30 April di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Barat Washington, Hakim Richard Jones menjatuhkan hukuman empat bulan penjara terhadap Zhao.
Jaksa sudah memberi saran eks CEO Binance untuk menjalani hukuman tiga tahun karena kegagalannya mempertahankan program Anti-Pencucian Uang (Anti-Money Laundering/AML) yang efektif ketika berada di bursa kripto, dan ia mengaku bersalah pada November. Advokat CZ minta ia diberikan masa percobaan.
Menginformasikannya Cointelegraph, Rabu (1/5/2024), Hakim Jones mengatakan tidak ada bukti bahwa Zhao pernah diberitahu perihal kesibukan ilegal tertentu di Binance, sehingga menolak permintaan jaksa untuk menambah hukuman dari 18 bulan menjadi tiga tahun. Dalam argumen terakhir, advokat pemerintah memberi saran bahwa pendekatan CZ di Binance ialah minta pengampunan daripada izin, dan ia tidak boleh mengambil keuntungan dari tindakannya.
Penahanan diperlukan untuk mencerminkan keseriusan pelanggaran tersebut… Sanksi percobaan di sini akan memberikan insentif terhadap orang lain untuk melanggar aturan dan melaksanakannya dalam skala sebesar mungkin,\\” kata Kevin Mosley yang mewakili pihak penuntut.
Advokat Zhao mengacu berita dalam dokumen yang diserahkan ke pengadilan namun disegel untuk publik sebagai elemen yang memaksa untuk dipertimbangkan hakim ketika menjatuhkan hukuman. Regu kuasa tata tertibnya berpendapat bahwa Hakim Jones bisa menjatuhkan masa percobaan kurang dari enam bulan, dan mengklaim kekayaan Zhao bisa menjadikannya sasaran di penjara.