Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) bertemu lantas dengan Menteri Pertahanan Afghanistan Mullah Mohammad Yaqoob Mujahid. Sejumlah pembahasan dibicarakan termasuk pertempuran dengan Amerika Serikat (AS).
Sesampainya di Afghanistan, JK bersama rombongan lantas menyambangi Yaqoob di kantornya, Senin (3/6/2024). Terhadap Yaqoob, JK memperkenalkan ucapan terima kasihnya dapat diterima dengan hangat di mana Yaqoob sendiri mengaku memang telah menantikan pertemuan dengan JK.
“Kami benar-benar bersuka cita mendengar mahjong ways 3 bapak datang ke Afghanistan sebab bapak orang yang benar-benar penting. Kami benar-benar menunggu kedatangan bapak,” ucap Yaqoob.
“Kami berharap kedatangan bapak punya pengaruh yang benar-benar positif untuk kekerabatan Afghanistan dan Indonesia,” imbuhnya.
JK malah mengaku bersuka cita dapat datang kembali ke Kabul. “Aku sependapat kekerabatan Indonesia dengan Afghanistan telah bagus terjalin sejak lama sejak zaman Bung Karno.”
“Kita tentu benar-benar berharap bekerja bersama-sama bagus di bidang ekonomi, pengajaran, sosial sehingga kekerabatan itu menjadi kekerabatan untuk kemajuan bersama,” imbuh JK.
Yaqoob mengatakan banyak poin menarik yang diperkenalkan JK. Dia mengingat ke belakang di mana AS campur tangan urusan internal negaranya sehingga menimbulkan peperangan.
Yaqoob bukan orang sembarangan. Dia adalah putra sulung dari pendiri dan pemimpin pertama Taliban adalah Mullah Omar.
“Di bidang politik, kami berharap Indonesia menunjang Afghanistan. Indonesia memiliki member di UN dan daerah lain, bantu diangkat suara orang Afghanistan agar pemerintahan Afghanistan memiliki pemerintahan bebas yang tidak lagi dicampurtangani pihak lain,” kata Yaqoob.
Masih Diperhatikan Miring
Yaqoob menyebut Afghanistan kini masih diamati miring dunia sebab dipimpin Taliban. Tetapi sejatinya, berdasarkan Yaqoob, Afghanistan ketika ini berharap memiliki kekerabatan bagus dengan segala negara termasuk AS.
“Afghanistan berharap punya kekerabatan bagus dengan segala dunia, malah dengan negara Barat dan Amerika Serikat serta terutamanya negara muslim. Kami telah janji kini tidak akan mengganggu negara-negara lain melainkan propaganda masih terjadi seolah di sini ada ancaman meski kami telah tegaskan tidak ada ancaman terhadap siapapun,” kata Yaqoob.
“Amerika Serikat perang sama kami 20 tahun melainkan kami siap punya kekerabatan politik dan lainnya dengan mereka,” imbuh Yaqoob.
Dia malah berterima kasih JK telah hadir di Afghanistan dan memandang lantas perkembangan di negara itu. Dia menyadari bahwa perkembangan Afghanistan tentunya memerlukan tangan-tangan lain termasuk JK.
Sebelumnya pada hari ini JK menemui Mohammad Younis Mohmand selaku Head of Afghanistan Chamber of Commerce and Investment atau Ketua Kadin Afghanistan. Keduanya membahas soal kesempatan-kesempatan bisnis antar-negara.