Banjir di kawasan Kota Gorontalo meluas sampai merendam 6 dari 9 kecamatan di kota hal yang demikian. Tersebut itu diperkenalkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Mahmud Baderan di Gorontalo, Kamis (11/7/2024). Banjir yang terjadi sejak Rabu (10/7) kemarin, kian meluas. Total dari sembilan kecamatan, banjir sudah menggenangi enam kecamatan di kawasan Kota Gorontalo,\\\” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Gorontalo Mahmud Baderan
Mahmud juga mengatakan, banjir Gorontalo terparah menggenangi kawasan Kecamatan Dumbo Raya dan Kota Barat dengan ketinggian air menempuh di atas 50 sentimeter.
Menurutnya, banjir disebabkan curah hujan nolimit city slot tinggi yang memicu meluapnya Sungai Bone dan Bolango, ditambah aliran sungai dari Danau Limboto.
\\\”Seluruhnya bersua di Kota Gorontalo sehingga berakibat terjadinya banjir,\\\” kata Mahmud.
Dia menjelaskan banjir di Kota Gorontalo terjadi karena curah hujan tinggi sejak 23 Juni 2024, kemudian banjir lagi pada 27 Juni, sampai berulang pada 3 dan 4 Juli.
\\\”Kemarin pada tanggal 8, 9 dan 10 dan sampai kini banjir masih melanda, bahkan meluas menggenangi hampir seluruh kawasan Kota Gorontalo,\\\” katanya.
Spot-Spot Eksodus
Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo sudah menyiapkan daerah-daerah eksodus yakni di Kantor Wali Kota, auditorium Rumah Dinas Wali Kota, auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG), SMK Negeri 1 dan SMK 3 Kota Gorontalo, SDN 38 dan 341 Kota Gorontalo, serta Gedung Nasional Kota Gorontalo.
\\\”Kami mengimbau masyarakat yang terdampak supaya bisa mengungsi ke daerah aman atau di daerah eksodus yang sudah disiapkan maupun bisa mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terdampak,\\\” katanya.
Segala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bahkan dikerahkan untuk berprofesi sama membangun dapur awam dan menyiapkan makanan siap saji bagi warga terdampak.